4.1. Kebutuhan akan
pengendalian.
Pengendalian dan Eksposur
Eksposur mencakup potensi
dampak financial akibat suatu kejadian dikalikan dengan probabilitas terjadinya
kejadian tersebut. Eksposur adalah risiko dikalikan konsekuensi financial atas
risiko tersebut.
Jenis eksposur-eksposur umum
1. Biaya yang terlalu tinggi
Harga yang dibayarkan untuk
pembelian barang yang digunakan dalam organisasi bisa saja terlalu mahal. Cek
bisa saja dibayarkan kepada karyawan yang tidak bekerja dengan efektif dan
efisien.
2. Pendapatan yang Cacat
Biaya terutang tidak
tertagih dari penjualan kredit terlalu banyak. Barang dagangan telah dikirim ke
pelanggan tetapi tidak tercatat sehingga tidak ditagih.
3. Kerugian Akibat Kehilangan
Aktiva
Aktiva dapat hilang sebagai
akibat pencurian, tindakan kekerasan, atau bencana alam. Kas, baha baku, atau
peralatan dapat rusak atau salah penempatan.
4. Akuntansi yang Tidak
Akurat
Kebijakan dan prosedur
akuntansi dapat salah, tidak tepat, atau secara signifikan berbeda dari yang
diterima umum. Kesalahan ini dapat mencakup kesalahan penilaian transaksi,
kesalahan waktu pencatatan, atau kesalahan klasifikasi transaksi.
5. Interupsi Bisnis
Interupsi bisnis mencakup
penghentian sementara suatu operasi bisnis, penghentian permanen atas operasi
suatu bisnis, atau penutupan suatu usaha.
6. Sanksi Hukum
Penghentian kegiatan bisnis
bisa saja terjadi sebagai hukuman dari lembaga pemerintah jika perusahaan
melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
7. Ketidakmampuan untuk
bersaing
Ketidakmampuan ini dapat
terjadi sebagai akibat kombinasi berbagai eksposur yang telah dibahas
sebelumnya dan bia juga sebagai akibat ketidakefektifan keputusan manajemen.
8. Kecurangan dan Pencurian
Kecurangan dan pencurian dapat
dilakukan oleh pihak eksternal di luar perusahaan ataupun pihak internal di
dalam perusahaan. Biaya yang terlalu tinggi, pendapatan yang cacat, kehilangan
aktiva, ketidakakuratan catatan akuntansi, interupsi bisnis,sanksi hukum, dan
ketidakmampuan untuk bersaing, semuanya bisa saja merupakan dampak dari
kecurangan dan pencurian.
Kecurangan dan Kejahatan
Kerah Putih
Kejahatan kerah putih
menggambarkan serangkaian aktivitas illegal yang terjadi sebagai bagian dari
pekerjaan pelaku kejahatan. Kejahatan kerah putih terjadi pada saat kekayaan
perusahaan digunakan menyimpang dari manfaat aktiva yang sesungguhnya.
Ada 3 bentuk kejahatan kerah
putih :
1. Kecurangan manajemen
Meliputi penyalahgunaan atau
kesalahan interpretasi terhadap aset baik oleh karyawan atau pihak ketiga di
luar perusahaan, atau keduanya.
2. Pelaporan keuangan yang
menyesatkan
Tindakan sengaja atau tidak
sengaja, sebagai akibat niat hati atau kekhilafan, yang menyebabkan informasi
dalam laporan keuangan secara material mengganggu pengambil keputusan.
3. Kejahatan korporat
Merupakan kejahatan kerah
putih yang menguntungkan suatu perusahaan atau organisasi, dan bukan hanya
menguntungkan individu tertentu yang melakukan kecurangan.
Pemrosesan Komputer dan
Eksposur
Banyak aspek dari pemrosesan
komputer yang cenderung meningkatkan eksposur organisasi terhadap
peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan. Pemrosesan data secara mekanis,
penyimpanan data secara mekanis, dan kompleksitas pemrosesan merupakan aspek
pemrosesan komputer yang dapat meningkatkan risiko atau potensi kerugian akibat
eksposur yang dihadapi organisasi, tidak peduli apakah pemrosesan komputer
digunakan di perusahaan ataupun tidak.
Tujuan Pengendalian dan
Siklus Transaksi
Pengendalian berguna untuk
mengurangi eksposur. Analisis eksposur dalam suatu organisasi sering
berhubungan dengan konsep siklus transaksi. Sekalipun tidak ada dua organisasi
yang benar-benar sama, pada umumnya organisasi menghadapi kejadian ekonomi yang
serupa. Kejadian tersebut menghasilkan transaksi yang dapat dikelompokkan
sesuai dengan empat siklus aktivitas bisnis, yaitu :
1. Siklus pendapatan :
Kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan
penagihan atas pembayaran yang terkait dengan distribusi barang dan jasa
tersebut.
2. Siklus pengeluaran :
Kejadian yang terkait dengan akuisisi barang dan jasa dari entitas lain dan
pelunasan kewajiban terkait dengan akuisisi tersebut.
3. Siklus produksi :
Kejadian yang terkait dengan transformasi bahan baku menjadi barang dan jasa.
4. Siklus keuangan :
Kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengelolaan dana dan modal, termasuk
kas.
4.2. Elemen-elemen
struktur Pengendalian Internal
Proses pengendalian internal
suatu organisasi terdiri dari lima elemen : lingkungan pengendalian, penaksiran
risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan.
Konsep pengendalian internal didasarkan pada dua premis utama, yaitu tanggung
jawab dan jaminan yang masuk akal.
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian
merupakan dampak kumulatif atas faktor-faktor untuk membangun, mendukung dan
meningkatkan efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu.
Faktor yang tercakup dalam
lingkungan pengendalian adalah :
1. Nilai-nilai integritas
dan etika
2. Komitmen terhadap
kompetensi
3. Filosofi manajemen dan
gaya operasi
4. Struktur organisasi
5. Perhatian dan pengarahan
yang diberikan oleh dewan direksi dan komitenya
6. Cara pembagian otoritas
dan tanggung jawab
7. Kebijakan sumber daya
manusia dan prosedur
Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko, komponen
kedua dari pengendalian internal, merupakan proses mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengelola risiko yang memengaruhi tujuan perusahaan.
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian
merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa
arahan manajemen dilaksanakan dengan baik.
Tujuan pengendalian :
1. Rencana organisasi
mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang dalam suatu posisi
pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan menjalankan tugas
sehari-hari mereka.
2. Prosedur mencakup
perancangan dan penggunaan dokumentasi dan catatan yang berguna untuk
memastikan pencatatan transaksi dan kejadian yang tepat.
3. Akses terhadap aktiva
hanya diberikan sesuai dengan otorisasi manajemen.
4. Cek independen dan
peninjauan dilakukan sebagai wujud akuntabilitas kekayaan perusahaan dan
kinerja.
5. Pengendalian proses
informasi diterapkan untuk mengecek kelayakan otorisasi, keakuratan, dan
kelengkapan setiap transaksi.
Informasi dan Komunikasi
Merupakan komponen
pengendalian internal yang keempat. Informasi mengacu pada sistem akuntansi
organisasi, yang terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk
mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, mengelompokkan, mencatat, dan
melaporkan transaksi organisasi dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan
utang yang terkait.
Komunikasi
Komunikasi terkait dengan
memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua kebijakan dan prosedur yang
terkait dengan pengendalian. Komunikasi yang baik membutuhkan komunikasi oral
yang efektif, manual prosedur yang memadai, manual kebijakan, serta berbagai
jenis dokumentasi yang lain.
Komunikasi yang efektif juga
membutuhkan aliran arus informasi dalam organisasi yang memadai. Informasi
semacam ini dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja, membuat laporan
perkecualian, dan lain sebagainya.
Pengawasan
Pengawasan dicapai melalui
aktivitas yang terus-menerus, atau evaluasi terpisah, atau kombinasi keduanya.
Tujuan fungsi audit internal adalah untuk melayani manajemen dengan menyediakan
bagi manajemen hasil analisis dan hasil penilaian aktivitas dan sistem seperti
:
1. Sistem informasi
organisasi
2. Struktur pengendalian
internal organisasi
3. Sejauh mana ketaatan
terhadap kebijakan operasi, prosedur, dan rencana
4. Kualitas kinerja personel
organisasi
4.3. Pengendalian
Pemrosesan Transaksi
Merupakan satu prosedur yang
dirancang untuk memastikan bahwa elemen proses pengendalian internal
diimplementasikan dalam suatu sistem aplikasi tertentu di setiap siklus
transaksi organisasi. Pengendalian pemrosesan transaksi mencakup pengendalian
umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum memengaruhi semua pemrosesan
transaksi. Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang spesifik untuk
setiap aplikasi tertentu.
Pengendalian Umum
Pengendalian umum mencakup
hal-hal berikut ini :
1. Perencanaan organisasi
pemrosesan data
2. Prosedur operasi secara
umum
3. Karakteristik
pengendalian peralatan
4. Pengendalian akses data
dan peralatan
Pengendalian Aplikasi
Dikelompokkan menjadi
pengendalian input, pengendalian proses, serta pengendalian output.
Pengelompokan ini terkait dengan langkah-langkah dalam siklus pemrosesan data.
1. Pengendalian input
dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan pada tahap penginputan data.
2. Pengendalian proses
dirancang untuk memberikan keyakinan bahwa pemrosesan telah terjadi sesuai
dengan spesifikasi yang ditetapkan dan bahwa tidak ada transaksi yang terlewat
yang tidak diproses atau bahwa tidak ada transaksi tambahan yang mestinya tidak
ikut diproses.
3. Pengendalian output
dirancang untuk memastikan bahwa input dan proses yang telah dijalankan
menghasilkan output yang valid dan bahwa output telah didistribusikan secara
tepat.
Pengendalian Preventif,
Detektif, dan Korektif
Pengendalian dikelompokkan
berdasarkan sifat :
1. Pengendalian preventif
berperan untuk mencegah terjadinya kesalahan dan kecurangan.
2. Pengendalian detektif
berperan untuk mengungkapkan kesalahan dan kecurangan yang telah terjadi.
3. Pengendalian korektif
berperan untuk membetulkan kesalahan yang telah terjadi
Soal
1. Sebutkan
tiga elemen yang mencakup struktur pengendalian intern
Jawab: lingkungan
pengendalian, akutansi dan prosedur pengendalian
2. Apa
perbedaan Pengendalian Preventif, Detektif, Dan Korektif
Jawab:
-
Pengendalian Preventif untuk mencegah kekeliruan dan
penipuan sebelum keduanya terjadi, terutama pada masukkan dan pemrosesan pada
pemrosesan transaksi.
-
Pengandalian Detektif di lakukan untuk mengatasi
kekeliruan dan penipuan setelah keduanya terjadi.
-
Pengendalian Korektif digunakan untuk mengoreksi
kekeliruan.
3. Alat
pengendalian pemrosesan transaksi merupakan
Jawab: prosedur-prosedur yang di rancang untuk
meyakinkan bahwa elemen-elemen struktur pengendalian intern di implementasikan
dalam sistem aplikasi khusus yang terdapat di dalam setiap siklus transaksi
organisasi.
4. Sebutkan
Siklus-siklus Transaksi,kecuali...
A. Siklus
Pendapatan
B. Siklus
Pemasaran
C. Siklus
Produksi
D. Siklus
Keuangan
Jawab: D.
5.
Sebutkan Alat Pengendalian Pemrosesan Transaksi
A. Pengendalian
Preventif, Detektif, Dan Korektif
B.
Pengendalian Intern
C.
Pengendalian Eksternal
D.
Pengendalian Terpusat
Jawab: A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar