Senin, 22 November 2010

Suppose Lyrics - Secondhand serenade

Suppose that I missed you
Suppose that I care
And suppose that spent all my nights running scared
And suppose
That I was never there

In my eyes I’m screaming for a sight of you
And tonight I’m dreaming of all the things that we’ve been through
And I can’t hold on to you
So I guess I’ll be lonely too

Suppose we were happy
Suppose it was true
And suppose there were cold nights but we found that waiting through
And suppose that I’m nothing without you

My eyes I’m screaming for a sight of you
And tonight I’m dreaming of all the things that we’ve been through
And I can’t hold on to you
So I guess I’ll be lonely too

Slow way down
This break downs eating me alive
And I’m tired
This fire’s fighting to survive

Tell me a secret (I want it)
Tell me a story (I need it)
I’ll listen intensively
I’ll stay awake all night
All of me is a whisper (So don’t leave)
There’s nothing left in me (Please help me)
Not even my body is strong enough to fight (Let’s make this right)
Please help me make this right

Suppose that I was wrong
Suppose you were here
And suppose that I reached out and caught your tears
And suppose this fight just dissapeared

In my eyes I’m screaming for a sight of you
And tonight I’m dreaming of all the things that we’ve been through
And I can’t hold on to you
So I guess I’ll be lonely too
But I’d rather be here with you

Sabtu, 20 November 2010

Struktur sistem informasi

Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan (Gordon,1999).
Sistem informasi manajemen berusaha untuk menggabungkan keduanya dengan bertumpu pada norma organisasi dalam mendukung kegiatan organisasi. Dengan demikian diharapkan sistem formal dapat menjadi subsistem terutama keberhasilan organisasi bukan hanya perorangan tetapi hasil kerjasama seluruh organisasi.
1. Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga macam yaitu: kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan stategi. Pengendalian operasional adalah proses penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan lebih dahulu dalam jangka waktu yang relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional terdiri atas: pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan. Ketiga jenis pengolahan berisikan berbagai macam pembuatan keputusan yang melaksanakan aturan keputusan yang telah disetujui atau menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang akan diambil (Gordon,1999).
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer bagian, pusat laba dan sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang berkaiatan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak mempunyai ketelitian yang tinggi.
2. Struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi
Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam organisasi. subsistem-subsistem yang umum adalahh sebagai fungsi-fungsi utama suatu organisasi dalam pemasaran, produk, logistik, personalia, keuangan dan akuntansi. Setiap fungsi akan melakukan kegiatan sebagai subsistem informasi untuk mendukung pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan pengendalian strategi.
3. Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat pula dipandang menurut konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.
• a. Struktur Konseptual
SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi sistem informasi.
• b. Struktur Fisik
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan model keputusan. Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan pemakain modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan perencanaan berbagai aplikasi yang paling berhubungan sebagai suatu sistem tunggal untuk menyederhanakan kaitan (interface) dan mengurangi duplikasi masukan sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik juga dipengaruhi pemakain modul umum untuk pengoperasian pengolahan yang menyebabkan tidak ada aplikasi yang lengkap tanpa pemakain modul umum.

Pendapatan nasional dan Keseluruhan pendapatan

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
Sejarah
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
Konsep
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.










Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Penghitungan
Jasa perbankan turut mempengaruhi besarnya pendapatan nasional
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Manfaat
Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.
Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Faktor yang memengaruhi
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.






Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.


Macam-macam Pendapatan Nasional
Jika dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, Pendapatan Nasional dapat dikelompokkan menjadi :
- GDP (Gross Domestic Product)
Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah seluruh masyarakat yang tinggal di suatu negara, termasuk warga negara asing dalma periode tertentu biasanya satu tahun.
- GNP(Gross Nasional Product)
Gross Nasional Product (GNO) atau Produk Nasional Bruto (PNB) adalah seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara tertentu biasanya dalam satu tahun.
GNP = GDP - Produk nasional terhadap luar negeri
- NNP (Net National Product)
Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Bersih adalah seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun, setelah dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal.
NNP = GNP - (penyusutan + barang pengganti modal)
- NNI (Net National Income)
Net National Income (NNI) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat dalam periode waktu tertentu biasanya satu tahun, setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax).
NNI = NNP - Pajak tidak langsung
- PI (Personal Income)
Personal Income (PI) atau pendapatan perseorangan adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat.
PI = (NNI + TP) - (IJS + IA + LD +PP)

TP = Transfer Payment
IJS = Iuran Jaminan Sosial
IA = Iuran Asuransi
LD = Laba ditahan
PP = Pajak Perseorangan
- DI (Disposable Income)
Disposable Income (DI) atau pendapatan bebas adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan penerimanya, setelah dikurangi pajak langsung (Direct Tax)
DI = PI - Pajak Langsung

Kegiatan bisnis yang semakin kompleks

1. KEGIATAN BISNIS YANG SEMAKIN KOMPLEKS
Lingkungan bisnis pada masa mendatang dinilai semakin kompleks. Meski demikian, hanya sekitar 49 persen dari total 1.541 pemimpin perusahaan yang mengaku siap menghadapi tantangan bisnis yang semakin rumit. Tren global sekarang, perusahaan-perusahaan mulai mengadopsi sistem kontrak.
Demikian hasil survei Global CEO Study yang dilakukan konsultan IBM Global Business Services terhadap 1.541 pemimpin perusahaan dari 33 industri di 60 negara di dunia.
Dari jumlah itu, enam pemimpin perusahaan berasal dari Indonesia. Survei digelar mulai bulan November 2009 sampai Januari 2010.
Country Leader Malaysia IBM Global Business Services Philip Thrush di Jakarta, Rabu (22/9), mengemukakan, lebih dari 60 persen CEO global meyakini bahwa transformasi industri adalah faktor utama yang menyebabkan ketidakpastian bisnis.
Ketidakpastian bisnis juga dipicu oleh keterbukaan informasi, preferensi konsumen yang berubah-ubah, regulasi pemerintah, dan pergeseran pusat kekuatan ekonomi di dunia.
Pergeseran kekuatan ekonomi kini cenderung mengarah ke pasar-pasar yang berkembang cepat, seperti India, China, dan Asia Tenggara.
”Kemajuan teknologi dan era keterbukaan informasi membuat konsumen memiliki lebih banyak pilihan dalam mengambil keputusan, sementara kerahasiaan perusahaan cenderung terus berkurang,” ujarnya.
Tak siap berubah
Menghadapi tantangan yang semakin kompleks itu, ujar Philip, hanya 49 persen pemimpin perusahaan yang mengaku siap menghadapi lingkungan bisnis yang semakin rumit.
Minimnya kesanggupan itu antara lain dipicu ketidaksiapan karyawan menghadapi perubahan, minimnya keahlian sumber daya manusia, dan kekurangan dana untuk melakukan inovasi.
Adapun faktor eksternal yang diperkirakan memengaruhi perkembangan bisnis dalam tiga tahun mendatang adalah pasar, teknologi, kondisi makroekonomi, dan kemampuan sumber daya manusia.
Philip menambahkan, untuk menghadapi kompleksitas bisnis, diperlukan berbagai langkah inovasi untuk mengelola struktur, keuangan, sumber daya manusia, dan strategi perusahaan.
Muncul tren global bahwa perusahaan-perusahaan mulai mengadopsi sistem kontrak secara luas, mulai dari subkontrak kerja, inventaris atau peralatan kantor, hingga kontrak tenaga kerja (outsourcing). Pola kontrak itu diyakini akan memangkas biaya operasional perusahaan dan mendorong daya saing karyawan.
Country Manager IBM Global Business Services Indonesia Widita Sardjono menambahkan, sistem kontrak tidak selalu memiliki konotasi negatif. Kontrak kerja dinilai mendorong kemampuan perusahaan untuk berkompetisi.
Meskipun demikian, sistem kontrak tenaga kerja sejauh ini belum menjadi tren perusahaan di Indonesia. Adapun perusahaan yang disurvei itu meliputi industri telekomunikasi, perbankan, pertambangan, perminyakan, pengolahan mineral, dan sumber daya alam.
Saat ini Indonesia dinilai memiliki stabilitas ekonomi yang baik. Krisis ekonomi global pada akhir tahun 2008 dinilai tidak membawa pengaruh besar bagi perekonomian Indonesia. (LKT)

Rabu, 17 November 2010

Kepemimpinan pada kegiatan mahasiswa

1.1 Pendahuluan
Pembinaan terhadap mahasiswa perlu dilakukan karena mahasiswa merupakan kaum intelektual negeri ini. Pembinaan terhadap mahasiswa meliputi beberapa aspek diantaranya asfek intelektual, mental dan spiritual. Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) merupakan miniatur dari pembinaan intektual, mental dan spiritual karena pembinaan yang intensif dan kontinyu tentang hal tersebut adalah melalui jalur perkuliahan yang berlangsung bertahun-tahun. Namun demikian bukan berarti LDKM tidak penting. LDKM masih merupakan sarana yang efektif untuk membentuk mahasiswa-mahasiswa yang berkarakter.
2.1 Isi
Mahasiswa adalah kader - kader pemimipin bangsa. Dalam jiwa mahasiswa penuh dengan idelisme dan semangat yang bergelora. Dalam perjalanan hidup bangsa Indonesia, sejarah telah membuktikan, bahwa terjadinya dinamika dalam kehidupan Bangsa Indonesia dipelopori oleh mahasiswa. Sejak jaman pergerakan tahun 1908 dimulainya berdiri organisasai Budi Utomo, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945, Angkatan 1966, dan Reformasi pada tahun 1997, semuanya dipelopori oleh mahasiswa. Semangat dan idealisme mahasiswa seolah menjadi bahan bakar yang menyulut terjadinya proses - proses dinamika kehidupan bangsa kita.

Demikian pentingnya peranan mahasiswa dalam proses dinamika bangsa Indonesia, oleh karena itu mahasiswa harus selalu mereposisikan dirinya dalam merespon berbagai fenomena yang terjadi dalam lingkup daerah, nasional maupun global.
Mahasiswa dituntut memiliki pemahaman yang komprehensif(menyeluruh
dari berbagai sudut pandang)tentang peristiwa - peristiwa yang terjadi di
sekelilingnya. Hal ini diperlukan agar potensi-potensi mahasiswa
tumbuh
berkembang sesuai dengan kebutuhan bangsa ini sebagai pelopor perubahan
(inovator) yang konstruktif (membangun) dan produktif (menghasilkan).
Perubahan-perubahan Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya bangsa
Indonesia, menuntut perubahan visi dan misi aktivis mahasiswa, dengan demikian

mahasiswa harus selalu mengevaluasi secara berulang aktivitasnya.
Apakah aktivitasnya sesuai dengan perekembangan saat ini ?.
Apakah aktifitas mahasiswa bermanfaat untuk lingkungannya ?
Apakah aktivitas mahasiswa konstruktif dan produktif ?.
Pertanyaan - pertanyaan di atas hanya bisa dijawab dengan tindakan.
3.1 Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/35826010/Latihan-Dasar-Kepemimpinan-Mahasiswa

Pengawasan dan evaluasi pada kegiatan mahasiswa

I. Pendahuluan
Mahasiswa adalah kader - kader pemimipin bangsa. Dalam jiwa mahasiswa penuh dengan idelisme dan semangat yang bergelora. Dalam perjalanan hidup bangsa Indonesia, sejarah telah membuktikan, bahwa terjadinya dinamika dalam kehidupan Bangsa Indonesia dipelopori oleh mahasiswa. Sejak jaman pergerakan tahun 1908 dimulainya berdiri organisasai Budi Utomo, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945, Angkatan 1966, dan Reformasi pada tahun 1997, semuanya dipelopori oleh mahasiswa. Semangat dan idealisme mahasiswa seolah menjadi bahan bakar yang menyulut terjadinya proses - proses dinamika kehidupan bangsa kita.

II. isi
Dalam artikel ini saya ingin membicarakan tentang pengawasan dan evaluasi pada kegiatan - kegiatan para mahasiswa . Dengan banyaknya program - program mahasiswa di dalamnya membuat penulis ingin mengkaji lebih dalam lagi tentang masalah ini . Baik kegiatan akademiknya maupun kegiatan di luar akademik yang menunjang mahasiswa lebih terasah lagi kreatifitasnya,bakat yang terpendam sejak lahir membawa mahasiswa menuju kesuksesan di masa kelak . Dengan adanya pengawasan dan evaluasi di dalm organisasi - organisasi mahasiswa membuat baik ketua dan angota - anggotanya menjadikan organisasi yang lebih baik . Mempunyai ketua yang memiliki jiwa pemimpin,bersemangat,dan berwibawa menjadikan organisasi menjadi maju dan baik . Karena pemimpin harus mengawasi dan mengevaluasi para angota - angotanya yang kurang bersemangat menjadi lebih bersemangat dalam mengerjakan tugasnya . Oleh karena itu Pengawasan dan evaluasi sangat bermanfaat dalam sebuah organisasi untuk menjadikan organisasi tersebut ke arah yang lebih baik .

III. Daftar pustaka
http://tugascahyo.blogspot.com/2010/10/1.html

Minggu, 14 November 2010

Organisasi pada kegiatan mahasiswa

Pendahuluan
A. Arti Istilah Organisasi

1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa

Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa adalah Lembaga intra Kemahasiswaan tingkat Universitas. Dewan Mahasiswa ini sangat independen, dan merupakan kekuatan yang cukup diperhitungkan sejak Indonesia Merdeka hingga masa Orde Baru berkuasa. Ketua Dewan Mahasiswa selalu menjadi kader pemimpin nasional yang diperhitungkan pada jamannya.

Dewan Mahasiswa berfungsi sebagai lembaga eksekutif sedangkan yang menjalankan fungsi legislatifnya adalah Majelis Mahasiswa. Di Fakultas-fakultas dibentuklah Komisariat Dewan Mahasiswa (KODEMA), atau di beberapa perguruan tinggi disebut Senat Mahasiswa sedangkan untuk Unsyiah saat ini disebut Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).

Para Ketua Umum KODEMA atau Ketua Umum Senat Mahasiswa ini secara otomatis mewakili Fakultas dalam Majelis Mahasiswa. Keduanya dipilih secara langsung dalam Pemilu Badan Keluarga Mahasiswa untuk masa jabatan dua tahun. Sedangkan Ketua Umum Dewan Mahasiswa dipilih dalam sidang umum Majelis Mahasiswa.

Masa Dewan Mahasiswa dan juga Majelis Mahasiswa di Indonesia berakhir pada tahun 1978-an, ketika Pemerintah memberangus aksi kritis para mahasiswa dan Dewan Mahasiswa dibekukan. Kegiatan politik di dalam kampus juga secara resmi dilarang. Kebijakan itu dikenal dengan nama Kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) dan pengganti lembaga tersebut adalah Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK).

Senat Mahasiswa

Senat Mahasiswa adalah organisasi mahasiswa intra universiter yang dibentuk pada saat pemberlakuan kebijakan NKK/BKK pada tahun [1978]. Sejak 1978-1989, Senat Mahasiswa hanya ada di tingkat fakultas, sedangkan di tingkat universitas ditiadakan.

Di tingkat jurusan keilmuan dibentuk Keluarga Mahasiswa Jurusan atau Himpunan Mahasiswa Jurusan, yang berkoordinasi dengan Senat Mahasiswa dalam melakukan kegiatan intern. Pada umumnya Senat Mahasiswa dimaksudkan sebagai Lembaga Eksekutif, sedangkan fungsi legislatifnya dijalankan organ lain bernama Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM).

Pada tahun 1990, pemerintah memperbolehkan dibentuknya Senat Mahasiswa tingkat Perguruan Tinggi, namun model student government ala Dewan Mahasiswa tidak diperbolehkan.

Senat Mahasiswa yang dimaksudkan adalah kumpulan para Ketua-Ketua Lembaga Kemahasiswaan yang ada : Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas, Ketua Umum BPM dan Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa. Model seperti ini di beberapa perguruan tinggi kemudian ditolak, dan dipelopori oleh UGM, Senat Mahasiswa memakai model student government.

Senat Mahasiswa menjelma menjadi Lembaga Legislatif, termasuk di tingkat Fakultas. Lembaga Eksekutifnya adalah Badan Pelaksana Senat Mahasiswa. Belakangan nama Badan Pelaksana diganti dengan istilah yang lebih praktis : Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Awalnya BEM dipilih, dibentuk dan bertanggung jawab kepada Sidang Umum Senat Mahasiswa namun sekarang pengurus kedua institusi sama-sama dipilih langsung dalam suatu Pemilihan Umum.

Unit Kegiatan Mahasiswa

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu bagi para aktivis yang ada di dalamnya. Unit Kegiatan Mahasiswa sebetulnya adalah bagian/organ/departemen dari Dewan Mahasiswa. Ketika dilakukan pembubaran Dewan Mahasiswa, departemen-departemen Dewan Mahasiswa ini kemudian berdiri sendiri-sendiri menjadi unit-unit otonom di Kampus.

Unit Kegiatan Mahasiswa terdiri dari tiga kelompok minat : Unit-unit Kegiatan Olahraga, Unit-unit Kegiatan Kesenian dan Unit Khusus (Pramuka, Resimen Mahasiswa, Pers Mahasiswa, Koperasi Mahasiswa, Unit Kerohanian dan sebagainya).

Badan Perwakilan Mahasiswa

Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) adalah organisasi mahasiswa Intra Universiter di Indonesia yang dibentuk pada saat pemberlakuan kebijakan NKK/BKK pada tahun 1978. Sejak 1978-1989, Badan Perwakilan Mahasiswa hanya ada di tingkat Fakultas bersama-sama dengan Senat Mahasiswa. Ada kerancuan istilah BPM dengan Senat Mahasiswa karena sama-sama berarti wakil. Hanya saja menurut aturan main, BPM dianggap berfungsi sebagai badan legislatif sedangkan Senat Mahasiswa menjalani fungsi eksekutif.

Akhirnya, karena ketidakjelasan fungsi BPM itu ketika era Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi atau SMPT fungsi BPM digantikan Senat Mahasiswa. BPM sendiri dihapuskan. Senat Mahasiswa yang tadinya badan eksekutif berubah menjadi badan legislatif. Sedangkan badan eksekutifnya dibentuk Badan Pelaksana Senat Mahasiswa, yang lantas diubah lagi menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM. Istilah ini bertahan hingga saat ini.

Badan Eksekutif Mahasiswa

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ialah lembaga kemahasiswaan yang menjalankan organisasi serupa pemerintahan (lembaga eksekutif). Dipimpin oleh Ketua/Presiden BEM yang dipilih melalui pemilu mahasiswa setiap tahunnya. Di beberapa kampus seperti Universitas Indonesia, masih digunakan nama Senat Mahasiswa (SM).

Himpunan Mahasiswa Jurusan

Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang terdapat pada jurusan keilmuan dalam lingkup fakultas tertentu. Umumnya bersifat otonom dalam kaitannya dengan organisasi mahasiswa di tingkat Fakultas seperti Senat Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan umumnya dalam konteks keilmuan, penalaran dan pengembangan profesionalisme.

Nama lain Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah Keluarga Mahasiswa Jurusan atau Korps Mahasiswa Jurusan. Sebagai contoh : Himpunan Mahasiswa Budi Daya Pertanian (Fakultas Pertanian), Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (Fakultas Teknik), Himpunan Mahasiswa Sejarah (Fakultas Ilmu Budaya), Korps Mahasiswa Komunikasi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).

>Daftar Pustaka
http://abangdetak.wordpress.com/2009/10/07/definisi-organisasi/

Perencanaan dan tujuan hidup


Pendahuluan
Terkadang pikiran saya tidak fokus pada apa yang sedang saya kerjakan, karena memikirkan masa depan. Seperti sarjana kebanyakan, saya sering memikirkan mau ke mana setelah lulus.Terlalu memikirkan masa depan yang Anda sendiri belum memberikan gambarannya sama sekali adalah kesalahan yang nantinya akan memberikan akibat yang fatal pada kesuksesan Anda. Pertama sekali hal yang harus Anda lakukan dalam merencanakan hidup agar potensi Anda teroptimalkan adalah membuat goal settings. Tujuan apa yang Anda harapkan, dan apa yang harus Anda lakukan demi tercapainya tujuan itu harus Anda susun sedemikian rupa untuk memberikan gambaran kepada apa yang akan Anda lakukan. Dengan demikian, hal itu akan membuat Anda lebih fokus kepada apa yang sedang Anda kerjakan karena Anda tahu apa yang ingin Anda raih.
Isi
Anda tentukan dahulu tujuan hidup Anda. Jika bisa, tujuan yang Anda tentukan itu lebih spesifik dan lebih terukur. Jangan lupa sertakan indikator-indikator sebagai standar pencapaian. Setelah Anda memiliki cita-cita mulia, barulah Anda berupaya untuk konsisten memperjuangkan cita-cita tersebut. Tidak masalah apakah Anda mencapai cita-cita tersebut atau tidak, asalkan Anda selalu berusaha memperjuangkan tercapainya cita-cita tersebut, Anda telah berada dalam kesuksesan, bahkan kesuksesan tanpa henti.
Beberapa hal dapat menjadi indikasi untuk mengukur sejauh mana kekonsistenan Anda dalam berjalan menuju cita-cita mulia, sehingga Anda dapat dikatakan tetap memperoleh sukses tanpa henti.
1. Pikiran dan orientasi Anda selalu kepada pencapaian cita-cita mulia.
Selama Anda selalu berpikir dan berorientasi kepada cara untuk mencapai cita-cita mulia berarti Anda tetap berada dalam kesuksesan. Tidak peduli apakah Anda memikirkannya di alam sadar atau di alam bawah sadar Anda. Bahkan sebenarnya ketika alam bawah sadar selalu berpikir untuk mencapai cita-cita, hal itu menunjukkan kemapanan dan kekokohan dari orientasi Anda terhadap pencapaian cita-cita. Ini lebih baik, sebab ketika alam bawah sadar turut bekerja untuk mencapai cita-cita, energi tubuh Anda akan bekerja secara refleks membentuk kebiasaan-kebiasaan yang mendukung pencapaian cita-cita Anda.
2. Prioritas kegiatan Anda lebih banyak untuk mencapai cita-cita mulia.
Anda tidak dikatakan sebagai orang yang selalu berpikir kepada pencapaian cita-cita mulia jika waktu Anda tidak diprioritaskan untuk mencapai cita-cita tersebut. Indikatornya adalah seberapa lama Anda mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk mencapai cita-cita mulia jika dibandingkan apa yang Anda korbankan untuk hal-hal in di luar pencapaian cita-cita mulia Anda. Semakin lama waktu yang Anda prioritaskan untuk pencapaian cita-cita mulia berarti semakin sukses Anda. Sebaliknya, semakin sedikit waktu yang Anda berikan untuk mencapai cita-cita mulia berarti semakin jauh Anda dari kesuksesan. Di sini dibutuhkan keberanian untuk mengatakan ‘tidak’ kepada setiap ajakan atau tawaran beraktivitas di luar pencapaian cita-cita mulia. Anda harus fokus kepada pencapaian cita-cita Anda.
3. Upaya Anda mencapai cita-cita dilakukan dengan cara-cara yang benar.
Tidak ada rumus menghalalkan segala cara untuk mencapai cita-cita. Jika Anda berhasil mencapai cita-cita tapi dengan cara melanggar kebenaran universal, Anda telah gagal sebelum berhasil mencapai cita-cita. Hasil yang Anda dapatkan bukanlah kesuksesan sejati, melainkan kesuksesan semu.
4. Anda terus mencoba mencapai cita-cita walau gagal berulang kali.
Jika Anda terus mencoba walau gagal berulang kali untuk mencapai cita-cita berarti Anda tetap sukses. Kegagalan dalam mencapai cita-cita mulia bukanlah kegagalan sesungguhnya. Ia merupakan takdir dan misteri Ilahi. Hal itu berada di luar kendali Anda. Tugas Anda hanyalah berusaha semaksimal mungkin dengan terus mencoba dan mencoba tanpa putus asa. Alexander Pope mengatakan:”Semua orang tidak perlu malu karena berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya.”
5. Perubahan cita-cita boleh dilakukan asalkan tidak bertentangan dengan kebenaran universal.
Bukan hal yang tabu untuk mengubah cita-cita. Ketika Anda mencoba berulang kali dan ternyata gagal mencapai cita-cita, sah-sah saja bagi Anda untuk mengubahnya. Namun, perubahan cita-cita tidak boleh bertentangan dengan kebenaran universal. Cita-cita baru Anda harus tetap sesuai dengan kebenaran universal jika Anda ingin terus memperoleh kesuksesan tanpa henti.
Pustaka
http://www.eramuslim.com/konsultasi/motivasi/perencanaan-hidup.html

Kamis, 04 November 2010

Perbandingan antara Linux dengan Windows


PERBANDINGAN ANTARA LINUX DENGAN WINDOWS

1. Linux adalah system operasi yang banyak pengguna, dapat membukukan dan menggunakan linux komputer pada waktu yang sama. Dua atau lebih para pemakai dapat membuka linux komputer dari Keyboard yang sama dan monitor oleh penggunaan yang sebetulnya, yang membiarkan Anda berpindah dari satu sesi pemakai ke yang lain dengan suatu kombinasi kunci khusus. Atau, pemakai dapat membuka linux komputer dari suatu terminal yang dijalankan windows suatu yang terhubung dalam suatu jaringan.
Sementara kebanyakan versi Windows adalah sistem single-user. Yang hanya satu pemakai pada waktu yang sama dapat membuka Windows dan menjalankan perintah. ( Windows2000 dan 2003 dapat di configurasi sebagai sistem multiuser dengan terminal service.

2. Linux tidak dibangun dalam graphical user interface ( GUI) Seperti
yang dipakai Windows sebagai gantinya, GUI didalam linux disajikan oleh suatu komponen tambahan yang disebt Sistem X Windows. Anda dapat menjalankan linux tanpa X Windows, dalam hal ini Anda harus mengetikkan perintah perintah dalam command linux.
Jika Anda Suka menggunakan GUI (Grafical User Interface), maka Anda harus menginstal dan menjalankan X Windows.
X windows dipecah menjadi beberapa bagian; suatu komponen server,bernama x server, yang menangani pekerjaan sehari-hari menata berbagai jendela dan menyediakan grafik services untuk program aplikasi, dan pemakai sebagai penghubung komponen, dapat memanggil window manager, yang menyediakan pemakai ciri penghubungnya seperti menu, tombol, suatu taskbar, dan seterusnya. Beberapa manajer jendela berbeda juga tersedia, masing-masing dengan suatu tampilan yang berbeda.

3. Linux tidak dapat berjalan di program Windows, Anda tidak dapat menjalankan Microsoft Office in system Linux, sebagai gantinya, Anda harus mencari program serupa yang khusus untuk linux. Banyak linux distribusi datang dengan suatu deretan Office seperti starOffice, yang menyediakan word proccesing, spreadsheet, presentation, graphics, e-mail, calendar, and scheduling software. Dan dokumen yang diciptakan oleh starOffice adalah kompatibel dengan microsoft Office. Beribu-Ribu program lain ada dan tersedia untuk linux.

4. Linux tidak plug and play seperti pada Windows walaupun linux distribusi yang utama datang dengan konfigurasi program yang dapat secara otomatis mendeteksi dan mengatur banyak coomon perangkat keras komponen, linux dapat mengerjakan dan mendukung untuk plug-play perangkat keras.

5. Linux menggunakan sistem yang berbeda untuk mengakses disk drive dan file dibanding Windows. Karena suatu penjelasan bagaimana linux file
sistem bekerja. " Aku tidak bisa melihat Drive C!".

6. Linux berjalan lebih baik pada perangkat keras lebih tua dari pada windows. Linux adalah suatu sistem operasi ideal untuk suatu komputer pentium yang lebih tua dengan sepesifikasi minimal, RAM 32MB dan 2GB hard-Drive (ruang kosong). Jika Anda menyukai barang yang antik, bagaimanapun, kamu dapat ( dengan sedikit permainan) linux dapat berjalan
dengan baik pada suatu komputer 486 dengan RAM sedikitnyav4MB dan beberapa ratus MB ruang disk yang kosong.

Penerapan Manajemen dalam Kehidupan Mahasiswa

PENERAPAN MANAJEMEN DALAM KEHIDUPAN MAHASISWA

I. PENDAHULUAN
Seperti yang telah kita ketahui bahwa kehidupan mahasiswa dengan kehidupan pelajar semasa sekolah sangatlah berbeda. Mulai dari cara mengatur waktu dalam menjalani kehidupannya sampai cara mengatur waktu untuk proses pembelajarannya agar mendapatkan IPK yang tinggi.
Perlu diingat, bahwa proses pembelajarannya pun sangatlah berbeda dengan yang diterapkan semasa SMA. Oleh karena itu disini penulis akan membahas tentang penerapan manajemen waktu dalam kehidupan mahasiswa.
Penyusun disini menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, cara penyajian, ataupun bahasa. Kiranya tegur sapa dari para pembaca sekalian akan dapat meningkatkan dan menyempurnakan tulisan ini. Demikian kiranya tulisan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

II. PENERAPAN MANAJEMEN DALAM KEHIDUPAN MAHASISWA
Pendidikan tinggi, menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999, dengan tujuan pendidikan tinggi adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Siklus Manajemen Waktu
Salah satu sistem manajemen waktu yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah menggunakan sistem siklus pada setiap tahun ajaran atau setiap semester. Itulah sebabnya saya mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai manajeman waktu. Umumnya sistem ini dimulai dengan menetapkan tujuan (goal setting) untuk mengukuhkan konteks bagi manajemen waktu. Berikutnya adalah menelusuri penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaimana anda akan menghabiskan waktu. Tahap ketiga adalah membuat rencana, dan ini termasuk membuat to do list, rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana semesteran. Tahap keempat adalah memantau (self monitoring) apa yang telah dikerjakan. Pada tahap ini anda menilai seberapa baik anda menjalankan rencana, seberapa akurat anda membuat rencana, seberapa tepat anda menduga kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan sebagainya. Tahap akhir dari siklus manajemen waktu ini adalah pergeseran dan penyesuaian waktu dimana anda melakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan sebelum memulai siklus yang baru. 

Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu
Di awal tulisan telah disebutkan bahwa, mula-mula anda harus menetapkan tujuan. Apakah anda punya target yang ingin anda capai pada semester sekarang? Jika anda sudah yakin dengan tujuan dan target yang ingin anda raih pada semester ini, maka anda sudah bisa memulai membuat jadwal semester. 
1.Membuat Jadwal Semester
a.Catat tugas mata kuliah yang telah diketahui: paper, proyek penelitian, kuis, dan sejenisnya. Mencatat tugas pada setiap awal semester membuat anda mengetahui kapan anda membutuhkan waktu lebih banyak untuk kegiatan akademik dan kapan anda punya waktu lebih longgar untuk aktivitas lainnya
b.Catat aktivitas ko-kurikuler termasuk hari kerja (jika bekerja), pertemuan atau rapat organisasi, aktivitas sosial, jadwal keluar kota (pulang kampung di akhir pekan atau liburan), dan sejenisnya. Mencatat aktivitas ko-kurikuler memungkinkan anda mendapat gambaran yang lebih akurat tentang seberapa penuh atau seberapa luang jadwal anda selama satu semester. Aktivitas non akademik ini penting untuk menciptakan keseimbangan pada jadwal anda
Penting untuk diingat bahwa setelah anda mempunyai jadwal kegiatan semesteran ini, anda perlu memperbaharui jadwal semester ini secara berkala. Perubahan tenggat waktu pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas matakuliah yang baru dan aktivitas lain yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus dikoreksi dan diperbaharui. Mempunyai jadwal semester yang akurat penting untuk tahap berikutnya dari proses ini, yaitu merencanakan beban kerja mingguan. 
2.Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan
a.Buat daftar apa yang harus dikerjakan dalam minggu depan, termasuk tugas kuliah, praktikum, kuis. Buatlah daftar ini inklusif, karena segala sesuatu membutuhkan waktu, apakah itu membaca satu bab, mengerjakan soal latihan, atau menulis outline untuk makalah penelitian
b. Masukkan dalam daftar apa yang harus dikerjakan minggu itu: aktivitas ko-kurikuler, jam kerja, olah raga, makan, dan kumpul dengan teman. Aktivitas sehari-hari dan aktivitas ko-kurikuler penting dan menciptakan keseimbangan hidup, walaupun itu berarti mengambil waktu belajar. Mempersiapkan makan dan mandi, misalnya, atau menghadiri rapat organisasi bisa menghabiskan waktu sebanyak waktu untuk membaca satu bab buku ajar
c .Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan. Setiap aktivitas membutuhkan waktu yang berbeda, sehingga penting sekali untuk mengestimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan dan menyediakan waktu untuk tugas tersebut. Bila anda tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, lebih baik mengestimasikan waktu secara konservatif. Jika anda dapat menyelesaikan waktu 30 menit lebih cepat dari yang anda perhitungkan, anda dapat menggunakan waktu sisanya untuk mengerjakan apapun yang anda suka, tetapi jika anda tidak dapat menyelesaikan dalam waktu yang telah direncanakan maka anda harus mengambil waktu dari kegiatan lain untuk menyelesaikan tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang direncanakan.
d. Identifikasi pada hari apa setiap tugas akan diselesaikan, selalu ingat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas itu dan hal-hal lain yang juga harus dikerjakan pada hari itu. Dengan melihat jadwal minggu itu dan menyadari apa saja yang harus dikerjakan setiap harinya, tenggat tidak akan terlewati. Anda dapat membuat penyesuaian pada minggu tersebut, misalnya, jika anda melihat ada tugas yang membutuhkan waktu 6 jam untuk menyelesaikannya padahal hanya ada waktu tiga jam sebelum tenggat. 
Membuat jadwal minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat malam adalah suatu kebiasaan yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal sangat padat, maka akan sangat membantu jika menyelesaikan sebagian tugas pada akhir pekan itu agar tekanan pada minggu yang akan datang berkurang.
3.Jadwal Setiap Hari
a. Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas-tugas yang belum selesai dari hari sebelumnya. Pembuatan jadwal harian ini hanya membutuhkan beberapa menit saja karena anda sudah mempunyai jadwal mingguan sebagai pedoman. Gunakan kartu indeks atau buku kecil atau notes untuk mencatat jadwal harian ini agar anda dapat membawanya kemana-mana dan memeriksanya setiap saat untuk menandai tugas mana saja yang sudah diselesaikan.
b. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis. Beberapa aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin merupakan opsional untuk diselesaikan hari itu. Anda dapat menggunakan sistem A,B, C untuk memberi prioritas pada setiap tugas. A diberikan pada tugas yang harus diselesaikan pada hari itu dan C adalah opsional, sedangkan B penting tetapi tidak sepenting A. Cobalah untuk menyelesaikan semua tugas A sebelum mulai mengerjakan tugas B, dan akhirnya yang C. Cara ini dapat mengurangi tingkat stress karena beban tugas yang cukup banyak.
4.Evaluasi Setiap Jadwal
a. Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri apakah jadwal hari itu cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas akan diselesaikan. Jika dirasa tidak mungkin diselesaikan, buang beberapa tugas dengan prioritas B dan C dari jadwal
b. Evaluasi jadwal setiap malam. Apakah semua tugas dalam daftar telah diselesaikan? Jika tidak, mengapa? Apakah karena jadwalnya tidak realistis atau manajemen waktunya yang tidak efektif? Apa penyesuaian yang bisa dilakukan agar di lain waktu anda dapat membuat jadwal yang lebih baik?

Mengupayakan agar Manajemen Waktu Berjalan dengan Baik 
Menurut sistem kredit semester (SKS) mahasiswa belajar setidaknya dua jam di luar kelas untuk setiap jam belajar di kelas (ada universitas yang merekomendasikan lebih dari dua jam!). Jika seorang mahasiswa mengambil 18 SKS, yang berarti kuliah di kelas 18 jam per minggu, maka mahasiswa tersebut harus belajar sedikitnya 36 jam per minggu di luar kelas secara mandiri. Jadi mahasiswa tersebut harus merencanakan total jam belajar di kelas dan di luar kelas sebanyak 54 jam per minggu. 
Pada awal tulisan, anda sudah mengidentifikasi lima kegiatan yang paling banyak menyita waktu anda. Nah, apakah anda siap untuk mengurangi atau mengganti aktivitas yang anda rasa dapat menggagalkan target belajar anda? 

Berikut adalah beberapa strategi yang mungkin membantu membuat jadwal Anda menjadi efektif dan efesien. 

1. Identifikasi waktu terbaik pada setiap harinya.
Apakah Anda termasuk seorang “night person” atau “morning person”? Gunakan kekuatan waktu tersebut untuk belajar. Belajar pada waktu terbaik setiap harinya - apakah itu pagi (jika anda seorang “morning person”) atau malam hari (jika anda seorang “night person”) - memungkinkan anda menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih singkat. 

2. Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.
Dalam keadaan segar, informasi dapat diproses lebih cepat dan anda jadi lebih menghemat waktu. Alasan lainnya adalah lebih mudah mendapatkan motivasi untuk mempelajari sesuatu yang menyenangkan pada saat lelah daripada mempelajari subyek yang membosankan.

3. Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.
Perpustakaan adalah tempat yang baik untuk belajar karena satu-satunya yang bisa dilakukan di perpustakaan adalah belajar. Tetapi jika perpustakaan tidak memungkinkan untuk belajar (karena jam operasi yang terbatas, misalnya), carilah tempat (dan waktu) yang memang benar-benar jauh dari gangguan.

4. Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.
Kuliah di perguruan tinggi tidak berarti anda harus belajar sepanjang waktu. Anda harus tetap mempunyai kehidupan sosial demi keseimbangan hidup anda. Jadi, tidak ada salahnya anda menjadwalkan berkunjung dan mengobrol dengan teman atau mengerjakan hobi anda yang lain.

5. Usahakan anda punya waktu tidur dan makan yang cukup dan berkualitas.
Tidur seringkali dianggap sebagai “bank” dalam manajemen waktu. Maksudnya, setiap kali anda mendapat tugas yang membutuhkan waktu cukup banyak, anda akan “mengambil” waktu tidur anda untuk mengerjakan tugas. Hal ini jelas tidak efektif karena anda pasti akan memerlukan waktu yang lebih banyak lagi untuk mengerjakan tugas karena tubuh anda kelelahan sehingga kurang konsentrasi. Jadi kebutuhan tidur anda haruslah tetap diperhatikan. 

6. Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua kegiatan.
Jika anda menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan pulang dari kampus anda seringkali harus menunggu beberapa menit bahkan beberapa jam di halte atau peron. Mengapa tidak manfaatkan waktu menunggu tersebut untuk membaca? Bawalah catatan atau ringkasan kuliah kemana pun anda pergi dan baca setiap ada kesempatan meskipun hanya satu paragraf. 
Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, mobil misalnya, jangan membaca sambil mengemudi karena sangat berbahaya. Tapi tidak berarti tidak bisa belajar selama perjalanan. Dengarkan saja rekaman belajar anda sendiri dengan kaset.

III. Kesimpulan
Jadi, manfaatkan lah waktu sebaik-baiknya jangan membuang-buang waktu dengan sia. Aturlah waktu anda sebaik mungkin dan seefisien mungkin. Sekarang terapkanlah manajemen waktu dalam diri anda agar bisa mencapai sesuatu dengan tujuan anda. Selamat belajar dan semoga sukses

IV. Daftar Pustaka
http://ringgodoank.blogspot.com/
http://hamzahzakaria.blogspot.com/

Ati Harmoni
PD III Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Bidang Kemahasiswaan

Jumat, 22 Oktober 2010

ETIKA PROFESI DAN PROFESIONALISME


Pendahuluan
Seperti diketahui profesi berkembang terus hingga saat ini. profesi memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan bidangnya.

Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang gambaran umum etika profesi dan profesionalisme. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan profesi.
 



Ø  Definisi dari profesi adalah PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

CIRI-CIRI PROFESI
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1.      Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2.      Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3.      Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4.      Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5.       Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Dengan melihat ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum professional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata-rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat.

Ø  Definisi dari profesinal adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.

Ø  Profesionalisme biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yabg wajib dipunyai oleh setiap professional  yang baik.

Ø  7 Ciri Seorang Professional
  • Orang yang mendapat izin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu, karena menyangkut kepentingan masyarakat seluruhnya yang bersangkut paut dengan nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanaan dan kelangsungan hidup umat manusia
  • Memiliki pengetahuan atau kecakapan khusus, kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka membaca situasi dimana tidak dimiliki oleh setiap anggota mansyarakat
  • Memiliki kaidah dan standar moral yang sangat tinggi
  • Otonomi dalam penyediaan jasanya dan sifatnya tetap dan terus menerus, menekuni pekerjaannya.
  • Mempunyai sikap yang berorientasi kedepan dan bersifat terbuka sehingga mampu mengantisipasi dan siap menghadapi segala perubahan karena perkembangan zaman
  • Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi tertentu yang pelakunya sama-sama mempunyai hak suara yang menyebarluaskan standar atau cita-cita perilaku dan yang saling mendisiplinkan  karena melanggar standar keahlian dan keterampilan tersebut.
  • Keahlian yang dimiliki diabdikannya untuk melayani masyarakat terutama karena proses modernisasi.

Ø  Etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.

Ø  Penggunaan bakuan yang disebut etika profesi, dimana dengan ini akan menyelesaikan masalah dalam dilema etika bagi semua tenaga professional.
Etika profesi yaitu penggunaan bakuan dari evaluasi moral terhadap masalah penting dalam kehidupan profesional.
Dilema etika yaitu suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus membuat keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk dilakukannya.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab. Untuk itulah diperlukan etika guna mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi atau tindakan spontan.
Tenaga profesional yang dimaksud dimana satu sama lain saling ketergantungan dan bekerja sama dengan orang lain atau bisa juga diartikan  sebagai orang yang mampu mengerjakan tugasnya dan selalu berpegang teguh pada etika kerjanya, independent, dan sebagainya.

Ø  Berikut contoh adanya profesi dan profesionalisme dari beberapa kelompok masyarakat adalah seorang guru.
Dalam menjalankan tugas profesinya seorang guru akan berinteraksi dengan masyarakat. Keterkaitan lain antara guru dan masyarakat bahwa guru berperan sebagai pendidik yang banyak bertanggung jawab dalam memelihara system nilai, penerus system nilai, penerjemah system nilai.
Masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dengan 3 segi yaitu ;
1.      Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan
2.      Masyarakat juga iut andil dalam peran dan fungsi di lembaga kemasyarakatan secara langsung maupun tidak.
3.      Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang maupun dimanfaatkan.
Paparan diatas menunjukan bahwa masyarakat merupakan tempat melaksanakan tugas keprofesian seorang guru, masyarakat menjadi sumber belajar dan mendidik seorang guru,  masyarakat sebagai konsumen dan pengguna jasa dan hasil pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan telah dipaparkan diatas yaitu bahwa masyarakat itu merupakan pelanggan jasa pelayanan pendidikan dan pengguna hasil kependidikan.

  Penutup
Demikianlah tentang gambaran umum etka dan profesionalisme yang telah kami buat. semoga bermanfaat kepada para pembaca. Makalah ini telah kami buat dengan sebaik-baiknya. Kurang-lebihnya kami mohon maaf. Karna yang benar hanya dari YME.
Terimakasih.






Kamis, 14 Oktober 2010

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN


I.                  Pendahuluan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa ilmu manajemen terus berkembang sampai saat ini. Ilmu manajemen tersebut memberikan pengertian kepada kita tentang tata cara dalam meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan manajemen.
Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas tentang pengertian manajemen itu sendiri dan sejarah perkembangan ilmu manajemen beserta teorinya dari masa ke masa.
Ilmu manajemen itu sendiri sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penguasaan yang baik terhadap ilmu manajemen tersebut merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan oleh seorang manajer dan yang lainnya, karena hal tersebut sangat membantu kelancaran dalam proses kehidupan sehari-hari.
Penyusun disini menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, cara penyajian, ataupun bahasa. Kiranya tegur sapa dari para pembaca sekalian akan dapat meningkatkan dan menyempurnakan tulisan ini. Demikian kiranya tulisan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.


II.              Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Salah satu contoh suatu pekerjaan yang dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal adalah adalah proses pembuatan piramida di Mesir.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c5/Egypt.Giza.Sphinx.01.jpg/200px-Egypt.Giza.Sphinx.01.jpg
Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya. Dan masih banyak contoh lain lagi yang mungkin terjadi di kehidupan kita sehari-hari.


  • Awal manajemen
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
  • Era manajemen ilmiah
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b7/Frederick_Winslow_Taylor.JPG/200px-Frederick_Winslow_Taylor.JPG
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Frederick Winslow Taylor.
Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
Henry Gantt yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company menggagas ide bahwa seharusnya seorang mampu mandor memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious) dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan.
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.
Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.


  • Era manusia sosial
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone.
Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthrone milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.
Kontribusi lannya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924. Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.
Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien".
Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu di mana kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi merupakan elemen universal, sementara pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" didasarkan pada gagasan bahwa bos hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritas itu.

  • Era moderen
Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management—TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang. Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat; (3) market share meningkat karena peningkatan kualitas dan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran. Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Ia merujuk pada "prinsip pareto." Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan manajemen untuk memilih satu area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk. Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi, dan diimplementasikan.

III.           Kesimpulan
Dari seluruh pembahasan diatas, disimpulkan bahwa ilmu manajemen  sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari guna tercapainya tujuan seseorang. Sebagai contoh yang telah disebutkan seperti pembangunan piramida di Mesir yang harus melibatkan banyak dana, tenaga dan waktu yang tidak sedikit serta pengelolaan sistem manajemen yang baik dalam pembuatan piramida tersebut hingga tercipta hasil yang di dambakan. Layaknya proses pembuatan piramida di Mesir, kehidupan kita pun juga harus memiliki manajemen yang baik guna mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.


IV.           Daftar pustaka

http://www.shoutmix.com/?gatotkaca">View shoutbox</a>
http://hamzahzakaria.blogspot.com/